Ntah
mengapa… aku selalu bahagia
Ketika
berbicara dengan-mu
Seakan
akan aku berlimpah cinta
Meskipun
itu hanya harapan… kosong
Oh
iya… mungkin bener juga aku beneran berlimpah cinta…
Berlimpah
cinta dari saudaraku.. kamu.
Dan
aku bahagia
kuyakini
itu sebagai sebuah rahmat
Laksana
sebuah oase… ditengah sahara tak berujung.
Maka
kutundukkan kepala…
Sembari
menepuk dada…
Sadarlah
… sadar… wahai manusia
Karena
hidup itu adalah sebuah perjalanan panjang
Yang
kadang melalui sejuknya curah hujan hutan cemara, angin semilir,
harum
dan dan teduhnya hutan jati
But some time melalui terpaan badai pasir putih
dan halus… tak kala angin utara berhembus kencang…
Lihat…
coba lihat lagi
Ada
fatamorgana diujung sana… ketika sahara
tak berujung itu kau lalui
Ada
pelangi terhampar dilangit ketika curahan hujan mbasahi diperjalanan.
Semua
punya keindahannya sendiri dan semua ada berkatnya sendiri.
Nah coba pasang telinga… hati
Ada
cicit burung bernyanyi….
menyanyikan
lagu syalalalallalalalla… trililili
Dengan
dendangnya memuji Sang Khalik… Penciptanya.
Bersyukur
untuk kesegaran air hujan didaun talas yg mengguyur sekujur tubuhnya.
Tralallallala…
trilililili…. dendangnya dengan riang…
menikmati
hidup yang adalah perjalanan.
Mestinya
manusiapun berdendang… memuji Gusti Pangeran
Sang
Maestro…. Pencipta kehidupan nan indah.
Ada
suka, ada duka.
Ada
pagi ada senja. Ada tawa ada tangis.
Dan
semuanya itu imbang.
Gusti….
Syalalalala, trilililili….
Matur
nuwun.
Komentar
Posting Komentar