Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

pemandangan baru

ketika aku menapaki kembali jalan peziarahan yg telah kulewati saat itu aku baru sadar bahwa ternyata semua bagai pemandangan baru yg mbuatku terpaku kagum. ajaib apa yg Kau buat, Tuhan. aku mengagumi Penyelenggaraan-Mu. dan jiwaku memuji kebesaran-Mu.

Asem.... aku cemburu

           Dengan sangat manis kau ungkapkan perasaanmu padanya. kau bercerita saat-saat indah bersama dia. begitu puitis dan hidup lukisanmu tentang perjumpaan kalian. kudengarkan saja. tapi ternyata ada suara lirih dalam hati "asem, aku cemburu" namun tak kuasa mengungkapkannya. lalu kuambil sebuah pensil dan mulai menarikannya diatas kertas. tak begitu lama sebuah sketsa yang sebenarnya belum selesai menjadi saksi dan saluran kecemburuanku. hm... defense mechanism, sublimasi, kusalurkan energi lewat kertas dannnnn........ Netral.            Dari sketsa aku beralih pada rasa dan rasioku, mencari keseimbangan antara Id dan Super Ego yang ada dalam diriku. PERANG terjadi, antara jiwa dan hasrat. antara Id dan Super Ego. disana, dalam satu ruang dalam jiwa, terjadi pertarungan bernama double-gesture. SIAPA YANG AKAN MENANG?.            inginku SERI. Semoga. Amin

Refleksi HUT

           Ada suatu tradisi dikomunitasku untuk memberi kado sebagai hadiah pada perayaan HUT. biasanya kalo ada permintaan sesuai kebutuhan maka hadiah HUT itu akan diberi sesuai kebutuhan tersebut. pada HUT kali ini aku juga ingin meminta sesuatu yg aku butuhin, buku karangan Paulo Coelho yg berjudul " The Fifth Mountain ". Saat aku memintanya, tak ada penolakan atau tanda keberatan. maka aku yakin bahwa pada HUT-ku akan mendapat kado buku itu. ternyata apa yang aku pikirkan, apa yang aku yakini, meleset. ternyata aku diberi kado berupa barang yang sebenarnya nggak sedang aku butuhkan. meski kalau dinominalkan harga barang itu jauh lebh mahal dari apa yang aku minta, namun rasanya (sekilas) aku merasa itu useless . ada rasa kecewa yang cukup berpengaruh pada perasaanku diawal hari.             Sambil mencoba memahami perasaanku dan berdamai dengannya, aku belajar bahwa: kadang kita meminta sesuatu yang kita butuhkan, menerima persis seperti yang kita butuhkan.  kada

"Fight Pure... Fight"

            Aku punya pengalaman. gini. setelah kuamat-amati yah.... kalo mataku kedutan (berdenyut) dibagian manapun aku nggak apa-apa. tapi saat mata kiri bagian bawah yang berdekatan ma idung yang kedutan, alamat aku pasti nangis. mungkin hari itu, mungkin besoknya, tapi paling lambat dalam jangka wktu 2 hari itu aku pasti nangis. ketika aku mengenali gejala itu, aku mulai mensiasatinya dengan  mensugesti diri sendiri "tidak. aku tidak boleh menangis. aku nggak mau menangis". dan berhasil.         aku pikir cara itu sudah tepat.            Tiba-tiba salah seorang teman seperjalananku berkata "Sis... akan lebih baik jika gejala itu muncul lagi, coba ungkapkan dengan kalimat positif "aku akan tetap semangat hari ini" kalimat positif yang akan direkam oleh batin kita bukan kalimat negatifnya tapi kalimat positif, sehingga akan mengalir energi positif. "hm.... coba ah"             setelah perbincangan itu aku memang belum pernah mengalami kedutan di

Seni Hidup

         Kemarin sore, ada sharing. soal menegur dan ditegur. untuk sebagian orang, ini merupakan hal mudah namun untuk sebagian orang lain lagi hal ini sulit. ada orang yang nggak bisa diem kalo ngeliat orang lain keliru. langsung ngomong ke orangnya atau hanya menggerutu. ada orang yang kalo ngeliat orang lain berbuat sesuatu yg keliru, mendem dihati atau nggak ambil pusing alias cuek bebek, lalu kalo lain waktu terjadi lagi, jadinya gemes sambil nggerutu... "napa sih orang nih nggak berubah-berubah". dari pengalaman aku belajar bahwa teguran akan mebuat orang berubah jika: disampaikan pada orang yang tepat , dalam hal ini orang bersangkutan, bukan orang lain. karena mungkin dia tidak tahu kalo itu "keliru". jika disampaikan pada/melalui orang lain dalam bentuk ngerasani atau ngomel, itu nggak akan merubah apa-apa, kecuali orang yang menerima rasanan dan omelan itu juga menyampaikannya pada orang berasangkutan (jalan panjang). jika disampaikan pada orang bersa

Tak bisa ngubah seseorang dengan cara menolaknya

Aku pergi ke Batam cuma karena satu alasan. kpengen jauh sementara waktu dari kekasih yang aku cintai. kalo ndak.... alamat aku sudah harus nikah setahun setelah tamat SMU. rasanya hari hariku berjalan sangat lambat dan aku bosan. kangen, tapi biarin aja. aku masih ingin menjadi lajang. :D --------------------------------------------------------------------------- 2 februari 2001. minggu ini aku kerja dines malam, kerja mulai dari jam 8 malam sampai jam 8 pagi, malas ngeliat tingkah 2 teman di kos-kosan aku milih untuk nggak tidur, tapi ngelancong ngitari keringnya pemandangan Muka Kuning. ngerasa gerah dan mulai bosan aku duduk di taman PT, mulai ngeluarin buku chicken soup for the soul, salah satu buku kesukaanku. pengennya sendiri eeehhhh ternyata ada cowok berkulit coklat datang mendekat, gayanya nyantai, kesannya urakan dan nggak peduli ma orang. huh ngapain sih orang nih, nggak tahu apa orang kpengen sendiri malah dideketin" gumamku dalam hati. "kenalan dong&q

Orang Hebat

Menurutku.... orang hebat bukanlah orang yang tak pernah gagal  atau orang yang tak pernah salah.  Orang hebat adalah orang yang berani MENGAKUI kesalahannya  dan melakukan PERUBAHAN  meskipun dia tahu bahwa itu tak akan mengubah pandangan orang tentangnya.