Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Di Lorong Gelap Itu....

Di Lorong gelap itu..... Dari sebuah lorong gelap Aku berseru kepada-Mu ya Tuhan Disana tak kutemukan seberkaspun cahaya Mataku nanar mencari-nya Tapi tak jua kutemukan... Bahkan setitikpun tiada Sayup-sayup dari kejauhan Kudengar suara babi, yang semakin nyaring, Senang, mengendus, mendekat Dan hampir meraih kepala Lututku bergetar Jantungku berdetak kencang Dan aku tak berani bergerak... Asperges Me Meski hanya untuk sebuah gerakan kecil Saat bersamaan terdengar suara jeritan, Teriak minta tolong. Kuraba mulutku  ..masih terkatup rapat, Dingin seperti awalnya Namun suara teriakan itu semakin keras, Melengking, nyaring, membubung keangkasa. Mataku kembali nanar mencari Dan dalam hati bertanya ...."Suara siapa itu? Bukankah yang ada disini hanya aku?.... Dalam ketakutan aku terdiam Kembali nanar mencari dari mana suara itu berasal Hingga akhirnya kusadari Bahwa kedua suara itu.... terdengar Dari sudut

Cukup, Sampai di Sini Saja......

Senja ini, saat mentari kembali keperaduannya, udarapun semakin dingin. Dari pada segera tertidur, aku memilih untuk merenungkan kembali perjalanan hidupku, ingin mengenang dan bersyukur atas pengalaman dan cinta yang kuterima dari keluargaku. Alunan biola yang terdengar merdu ditelinga, membawaku pada dua anak kecil berusia 4-5 tahun, Dera dan Gina, adiknya. Mereka bermain peran anak-anakan. Bermain di pertukangan karena tak diijinkan main diluar, bermain disamping ayahnya yang sedang membuat kecapi. Dera menggendong anak yang dibentuknya dari kain sarung, bersama Gina yang berperan menjadi tetangga. Tak terasa sudah berjam-jam dia disana. Hasrat ingin melihat dunia luar dan bermain dihalaman yang luas, menjerit minta dipenuhi. Namun ketakutan sang ayah pada Paneket (paneket = pembunuh) yang dikabarkan sedang berkeliaran diluar sana membuat sang ayah bersikeras untuk tidak membiarkan Dera bermain di luar. Dengan sembunyi-sembunyi, mereka mengendap-endap keluar dari pintu
One Way For Letting Go (for the past experince) Menyalahkan masa lalu "mengapa aku diperlakukan seperti itu... mengapa dia seperti itu sehingga aku begini.. mengapa keadaannya seperti itu, mengapa... mengapa? dll" adalah manifestasi tuntutan kita agar orang lain sempurna, tak bercela, tak boleh salah dan seperti malaikat. Salah satu cara untuk " Memaafkan atau Letting go pada masa lalu yang gak isa kita ubah, orang2 yang terlibat didalamnya" adalah dengan mencoba merenungkan, mungkinkah meminta mereka untuk sempurna, seperti yang diinginkan oleh setiap orang? Sepertinya kita perlu bercermin pada diri "seberapa banyak dan keras usaha kita, untuk menjadi seperti yang kita harapkan, apakah semua itu bisa tercapai dan bisakah menjadi manusia malaikat, seperti yang diharapkan semua orang?" kalo kita tak bisa... kita juga akan bisa ngerti bahwa ternyata orang lain juga sama seperti kita. Kalo tak bisa menuntut diri untuk menjadi sempurna ... baga

Ku-yakin Kau.. menantiku di ujung jalan

ada rasa sepi yang dalam ketika kurasa Engkau begitu jauh seperti sebuah petualangan yang panjang di bawah langit tanpa bintang hanya ada suara jangkrik dan burung hantu dan sedikit cahaya remang Ku-yakin Kau menantiku di ujung jalan ini ... dari kunang2 yang terbang perlahan di depanku sesekali kubiarkan bibirku berdendang temani langkahku perlahan meraba jalanan gelap meski begitu... aku tetap melangkah melangkah dengan pasti yakin Kau ada di depan... menantiku di ujung jala n

Kekasihku di Sudut Ruangan

Kekasihku di Sudut Ruangan Ketika ku masuk Kulihat kekasihku duduk di sudut ruangan Sedang menulis diatas kertas Tak tahu apa yang sedang dituliskannya Kelihatannya Dia serius sekali Hingga akupun tak yakin... apakah Dia sadar Ada orang lain berdiri di sisi lain ruangan dan dia.... adalah aku Aku tak berani mendekat Terlalu lama aku pergi Kumerindu-Nya Namun hari ini Ku datang lagi Aku merindu-Nya Sedalam lautan Seluas samudra Kumerindu-Nya Meski hanya 'tuk duduk berdua Itu cukup bagiku

Aku menginginkan "Berantem yg Sportif"

Suatu kali, ada konflik antara aku dan salah seorang kawan. Ada satu hal yang membuatnya sangat marah. Padahal menurutku, itu hanya sebuah hal sepele yang bisa saja dibicarakan dengan baik. Soal meletakkan barang.  "lho.. jadi ini punyamu??? apa maksudmu?" tanyanya dengan nada tinggi, ketika aku sempat lewat dari tempat mencuci piring. "oh iya itu barangku" sahutku dengan tenang.  Aku tak tahu kalau ternyata situasinya panas seperti itu dan menurutku dia "ngamuk". Jujur aku ngerasa marah dan terkejut dengan reaksi itu. dia ngomel dan tidak berbicara dengan-ku, maksudnya dia ngomel sendiri tetapi tidak mengarahkan ucapan itu langsung padaku. ini yang membuatku juga sangat marah meski aku sadar bahwa soal meletakkan barang itu adalah salahku. aku merespons namun sama seperti dia tak alngsung kedia. Setelah kejadian pagi itu... aku berusaha untuk refleksi, berdialog antara hati, budi dan perasaanku "ya.. aku memang salah dan tidak masalah dia

Aku Ingin PULANG

7 Juli 2012.  Pagi ini aku bertemu dengan seorang teman lama... dia tampak kusut, tak bersemangat dan rasanya dia kehilangan cahayanya " Mas Bro.... How are u? " tanyaku mengawali perjumpaan kami...  dia tampak bingung harus mulai menjawab dari mana.. " aku nggak tahu jalan pulang kawan " ungkapnya mengawali sharingnya....   "Kawan...aku mengawali perjalanan ini dengan sebuah impian yang suci...  dan aku sungguh-sungguh berusaha mencapainya...  tetapi sekarang aku sadar bahwa jalanku sudah terlalu jauh  dan aku tak tahu jalan pulang" aku tertegun menanti suara keluar dari tenggorokannya namun ternyata dia terdiam lama, sama seperti aku "Mas Bro... menurutku... justru ketika kamu sadar bahwa jalanmu sudah jauh  dan kamu tak tahu jalan pulang adalah sebuah jalan pulang.  Sebuah panggilan dan permintaan agar jalanmu tak semakin jauh... " "lalu apa yg harus kulakukan agar aku menemukan jalan yg tepat untuk pulang?"

Thursday With Morrie

Dalam suatu perbincangan antara sufi dan muridnya-- S  : "yang kulakukan sekarang adalah mematikan perasaan dari semua perasaan dari pengalaman " M : " hah? mematikan perasaan?" S  : " ya  Mematikan Perasaan. ini penting untuk setiap orang, bukan hanya untuk orang yang sudah bau tanah kayak aku, tapi juga untukmu yang masih segar bugar dan baru nongol kemarin pagi. belajar mematikan perasaan". setelah menarik nafas sebentar dia melanjutkan "kau tahu di budhisme mereka diajarkan untuk tidak melekatkan diri pada kebendaan, karena segala sesuatu tidak kekal? M  : iyup. tahu. tapi bukannya Guru yang bilang bahwa kita harus menghayati pengalaman hidup, emosi positif juga negatif? bagaimana anda menlakukan itu jika anda mematikan perasaan? S  : iya. itu benar. ketika kita merasa kesepian, kita membiarkannya datang, lita membiarkan air mata mengalir karenanya, kita membiarkan air mata mengalir karenanya, kita membiarkannya menalir secara utuh - te

God. Help me Please

Tuhan Mendengarkan doa yang lahir dari hati yg jujur Hari ini...... aku merasa sangat Jenuh. jenuh untuk apapun. rasanya banyak hal yang sia-sia dalam hidupku. perjuanganku untuk menjadi lebih baik rasanya tak pernah ada ujungnya. dan tak ada hasil yang bisa membuatku tersenyum. capek. aku capek dalam proses pencarianku capek mengupas dan mencoba mencari apa kehendak-Mu Bosan. aku bosan mendengar celetukan yang sama. seakan tak ada ayng berubah dalam dunia ini seakan tak ada yang menjadi lebih baik, seakan upayaku kuabadikan diatas angin. give up. hm.... ingin aku mengungkapkan itu hanya saja my my conscience , my angel  tak sepaham denganku. "No. that's is not the end. You can. yes, you can. try again, yet not all of them failed . instead , you actually get a lot of blessings ,   it's just that , now you hardly see any of it. because you are struggling with the ' futility ' " tapi aku capek mendengar kata itu. aku capek

Iya ya.... Dia memang selalu setia.

Suatu malam, saat masih duduk di bangku kelas 2 SD, diterangi cahaya lampu teplok disudut ruangan, aku duduk disisi tempat tidur orang tuaku. Kami ngobrol tentang masa depan. Ayahku terkejut mengetahui bahwa aku punya cita-cita, sama seperti yang dia ungkapkan ketika pertama kali aku menghirup nafas dunia. padahal sebelumnya Beliau tak pernah mengungkapkannya padaku. "aku ingin boruku nti' jadi Parhobas Ni Dewata-i ".  Mendengar cerita itu, aku meyakini bahwa ungkapan ayahku adalah doa-nya dan harapan-nya. tak terasa, saat ini hampir 10 tahun, aku menjalani hidup dan cita-citaku sebagai parhobas ni Dewata-i. Hari ini kucoba 'tuk kembali menelusuri kembali lorong-lorong yang pernah kulalui, bersama Junjungan-ku, Gusti Pangeran, Ia juga adalah sahabatku. Ada masa-masa indah yang membuatku berdecak kagum, masa dimana aku dan Dia, bersama-sama menuliskan kisah dalam buku harianku, bersama-sama meliukkan goresan pensil diatas kanfas kehidupanku. dan memberi w

hak anak sulung VS semangkok bubur

  (Cuplikan diskusi 2 sahabat, pembelajaran setelah bersama2 merenungkan sstu) A:        (Jan 29 10:11 AM)       : kelekatan itu membutakan (Jan 29 10:21 AM)        iya, kelekatan itu dahsyat ya? B:        (Jan 29 10:21 AM)      :‎ ahahhahaahha betul betul betul A :        (Jan 29 10:21 AM)       : esau aja jual hak kesulungannya  (Jan 29 10:22 AM)       buat kelekatannya pada bubur!  (Jan 29 10:22 AM)       hahaha. hm.... manusia. itulah kita. Ya. memang benar, kelekatan itu membutakan. kelekatan bukan hanya pada barang tapi juga pada orang, dan sstu yang ada dipikiran. saking dahsyatnya, kita juga berani menukarkan Rahmat dan harta paling berharga yang kita miliki untuk sebuah kelekatan, seperti rahmat anak sulung esau ditukarkan pada semangkok bubur

Blessing in unwanted.

Semester 5 diakhiri dengan ujian akhir semester. salah satu mata kuliah yang aku ambil semester 5 adalah Psy perubahan sosial, salah satu mata kuliah yang sangat aku sukai di semester ini. seperti biasa setelah ujian aku dan teman-teman menunggu hasil berupa nilai aku memperkirakan bahwa untuk matakuliah ini aku bisa dapat nilai yang memuaskan eeeeehhhh ternyata .......... mataku terbelalak seperti bola pimpong ketika melihat angka yang ada di deretan namaku, SAS-46. tanpa mencoba untuk menghitung dan mengkalkulasikan dengan nilai STS, sesuatu yang sama sekali tidak pernah kubayangkan terlintas dipikiranku. Ngulang. My God.... mati aku. rasanya dunia hancur jika aku harus ngulang. badanku lemas, pikiranku kacau, sedih, dan marah. aku mengarahkan pandanganku "keluar" mulai nyalahin dosen yang nggak ngasih SAP dan transparansi nilai seperti yang seharusnya. aku marah ma dosen yang nurutku nggak transparan soal bobot nilai dan aku mulai nyalahin temen kelompok un

Treasure

Pada suatu hari dalam perjalanan hidupku, kutemukan sebuah harta istimewa, bungai rampai kehidupan . kata orang itu adalah anugerah. bunga itu namanya cinta. Aku menyadarinya ketika kurasa kehadirannya menggangguku. Tumbuh disudut hati. dan menurutku itu bukan musim yang pas untuk bunga seperti itu. sebenarnya bunga itu indah, dan aku suka warnanya, aromanya dan rasanya. namun satu hal yang membuatku terganggu adalah waktu dan tempat  tumbuhnya. berbagai cara kulakukan untuk membasminya, karena aku ingin nyaman. tak ingin  terganggu karena melihatnya, karena rasa cemas dan gelisah yang ditimbulkannya. kadang-kadang aku sengaja menimbunnya, atau memaksa mataku untuk tidak melihatnya. kadang kadang aku sengaja menggali pinggirannya dan membiarkannya kering tanpa air, tanpa sinar matahari. Aku ingin MENGABAIKANNYA. namun pesonanya membuatku tak berdaya. semakin keras upayaku, semakin kuat akar-akarnya merambah seluruh tanah hatiku.  dan aku semakin kehabisan tenaga

Kunci langgeng sebuah PerSAHABATan.

Memberi kebebasan adalah kunci langgeng sebuah persahabatan. bebas bilang 'ya' bebas tuk bilang "tidak". dia bebas untuk tinggal bebas untuk pergi. bebas untuk menjadi dirinya sendiri bebas untuk menentukan arah peziarahannya.  sebagai sahabat aku hanya menjadi mediasi, meminta, menemani, menjaga. keputusan dan pilihan ada ditangannya. BEBAS MERDEKA. Cinta yang sejati. ada di Hati seorang Sahabat Sejati. Selamanya.

Bisa.

ketika kita melihat sesuatu yg ideal dan mengetahui yg seharusnya dan harapannya. kadang memacu semangat kita untuk "bisa" namun tak jarang membuat kita merasa tak PD, merasa cemas apakah aku mampu atau tidak. itu wajar. mg itu memacumu untuk berupaya lebih dan percaya bahwa kamu bisa. amen. selamat berjuang dan mengayuh bahtera petualanganmu. .