Senja ini.... Atta datang lagi. Sawah ini memang tempat yang selalu dikunjunginya, saat semuanya terasa berat dan tak pasti, saat kelelahan melanda jiwa dan raganya dan tentu saja juga saat hatinya sangat bersuka. Sawah ini menjadi saksi semuanya. Seperti biasa, duduk dibawah pohon bambu, yang sedari dulu menyambut-nya dengan riang. Sejenak pandangannya menyapu penjuru, seakan hendak meyakinkan bahwa semuanya masih seperti sediakala. Senyum yang tersungging dibibirnya menjadi ungkapan rindunya yang lepas di semesta. Sama seperti kedatangannya sebelumnya, dihabisakannya waktu hanya berdua dengan sang Semesta. “Semesta....” dalam kehingan nan bisu dibukanya cerita dengan sapaan akrabnya. “aku ingin bercerita pada-Mu tentang jalan yang kulalui bulan ini. Ku-awali ceritaku dengan sebuah keputusan yang kuambil atas hidupku. Aku berpikir bahwa semuanya akan berjalan dengan baik, meski badai pasti.. ya.. pasti akan kulalui. Yakin. Mantap. Penuh harap. Tentu saja penuh harap bahwa
Blog ini aku buat sebagai sarana Ekspresi jiwa 'tuk menuliskan karya sang Maestro Agung yang dapat dibaca dari realita hidup yg dimaknai.