Detik demi detik menuju 7 September semakin terasa berat dan mencekam. Tertidur dipangkuan malam.. hati yang lelah dan takut berharap. Hingga fajar menjelang, tak ingin kubuka kelopak mata. Namun badan yang gelisah semalaman, tetap nggak bisa diajak kompromi. Niat melewatkan 7 september tanpa sepengetahuanku, tak dapat terlaksana. Dengan rasa sesal kulemparkan selimutku Dan dengan enggan pula kusiram tubuhku dengan air… Barangkali bisa membuat hati yang gelisah sedikit menjadi tenang. Seperti yang sudah-sudah, hati-Nya yang tinggal dalam diriku Meminta tuk bergi ke rumah Bapa, tuk mensyukuri hari ini… namun kuurungkan saja. Mungkin ntar sore… atau mungkin juga tidak. Sama seperti setiap kemungkinan yang lain. Hati enggan untuk berharap dan takut berpikir yang mengarah pada harap. Maka doa yang kudaraskan hanya “Bapa kami yang ada di Surga….” Cukuplah untuk mengawali hari ini. Setelah dua jam melarikan diri dengan game Akhirnya kuputuskan untuk berzi