Maret 2017. kulalui dengan sebuah kegalauan besar. Saat aku mendengar sebuah ungkapan rasa marah dan kecewa. dari dia yang merasa dilukai dan dikhianati olehmu. Ntah aku harus percaya, ntah aku hanya perlu mendengarnya saja. Yang pasti kuyakini bahwa dibalik ceritanya terselip sebuah harapan untuk aku membantunya. Sempat aku bingung harus bereaksi seperti apa. lalu aku memilih untuk diam sejenak. meredakan rasa marah dan sesal yang perlahan namun pasti menggerogoti jantung hatiku. Hmmmm…. Diamku membuatmu bertanya "jangan-jangan" lalu menyimpulkan sendiri, Mungkin karena rasa takut dan rasa bersalah yang bercokol dalam dadamu atau memang kamu tak berpikir sedikitpun tentang itu karena merasa bahwa aku percaya dengan pembelaanmu. Sungguh.. Tak sanggup aku menatap wajahmu, aku takut bola mataku memancarkan emosi yang membara dihatiku. menyimpannyapun menyesakkan dadaku seperti bisul yang setiap kali bergerak terkena gesekan baju. akh
Blog ini aku buat sebagai sarana Ekspresi jiwa 'tuk menuliskan karya sang Maestro Agung yang dapat dibaca dari realita hidup yg dimaknai.