Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Just want to write and share again

Ntah kenapa… suasana kantor pagi ini dingin dan nggak bersahabat. Yang satu datang dengan wajah merengut. Yang lain datang dengan wajah yang datar and no expression. Yang lain datang dengan kemarahan yang terungkap dan suasana pagi ini menjadi nggak enak. God… capek deh…. Udah lelah ngadapin jenis kerjaan yang nggak ada selesai-selesainya (nggak ada keputusan dari user ), belum lagi kandidiat yang mau diproses mbatalkan janji temu seenak jidat, tanpa pemberitahuan, ditambah lagi pandangan pihak management yang kayak nggak nganggap ni divisi perlu. Cape deh…. So dari pada mpe sore makin nggak betah kerja mending sekarang aku salurin deh, nulis aja…. Sebenarnya aku nggak kepengen ngeluh dan selama ini nggak ngeluh soal kerjaan eeehhhh…. Jebol juga pertahanan gua. Dari pada share ma tetangga yang udah pada BT juga ma management and get bored , bakalan makin panas dahn kuping nih ndengar keluhan negatif mpe seharian termasuk makan siang mpe selesai jam kantor. So… ya udah… ijin refre

TaNPa JUduL

Jalan ini pasti ada ujungnya dan berkatnya Waktu jam kerja dikantor sebenarnya hanya mpe jam 17:00 WIB. Tapi selama seminggu ini aku baru meninggalkan kantor kurang lebih pukul 21:00 WIB. Bukan karna lembur, tapi aku merasa toh pulang cepet juga ngapain dirumah. Meski hanya aku sendiri yang tinggal digedung in (selain satpam yang tentunya berjaga di hall lantai dasar) aku nggak merasa takut. Terus terang aku jenuh ada dikost-an. Toh juga nggak ngerjain apa-apa.  Pada hari sebelumnya aku menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan atau aktifitas yang menyita perhatianku, agar pikiran nggak melayang kesana kemari, terutama biar nggak ingat pada sstu, tepatnya sso. Dengan kata lain, aku berusaha ngatasi kesepianku dengan cara aktif kegiatan ini itu, belajar ini dan itu, membaca buku ini dan itu dan terus lari, lari dan lari. Kesepian dan kekosongan itu begitu menakutkan sehingga aku enggan menghadapinya dengan tenang.  Malam ini aku juga baru pulang ke rumah pada pukul 20:00

Ketiban...... :)

Pagi ini… aku berangkat nyawah-nya lebih awal dari biasanya. Ada hal yang perlu aku kerjain sebelum jam kerja mulai. Seperti biasa, perjalanan yang hanya sepuluh menit ke kantor aku lalui melewati rumah-rumah warga, senyum sana senyum sini dan sebisa mungkin menyapa mereka yang aku lewatin. Kenal nggak kenal gpp, ntar juga kenal kalo sering disapa. Hehhehehe…..   Nah…. Aku mau cerita hal special yang aku syukuri pagi ini. Ketika aku lewat rumah mpok Mirah (tetangga, agak sedikit jauh dari kost-anku)   sedang sarapan mie goreng yang dimasaknya sendiri. Karna beliau mang nggak nyawah kayak aku , maka beliau punya waktu cukup untuk menikmati pagi. Nah … caranya menikmati pagi ini adalah sarapan di teras rumah sambil menikmati pemandangan, tanaman-tanaman kecil didepan rumah. Seperti biasa kalau aku lewat, kulemparkan senyum dan sapa. “wahh.. enak banget tuh mpok… nyarap sambil menikmati bunga. Seakan dunia milik sendiri” dan kami tertawa berdua… lalu.. Obrolan ringan ini berlanju

Kog yo iso lho yo?!

Tadi malam, 19 Agustus 2013. Pukul 20:00 WIB, mataku tertuju pada sebuah gambar. Gambare mas Christ dengan seorang gadis yang meletakkan kepala didada-Nya. Seakan ingin melepas semua lelah yang menggelayut dalam jiwa. Dulu aku membawa gambar itu, bukan karena suka atau ikatan emosional lain. Aku membawanya dan tetap memajangnya di altar kecil dikamarku hanya karena satu alasan, gambar itu adalah gambar kesukaan sahabatku, Reni (Handoko). Dia emang sangat dekat dengan ayahnya. Sehingga nggak heran jika dia merasakan kedekatannya dengan Allah laksana kedekatannya dengan ayahnya. Nah kembali pada gambar tadi. Malam ini, gambar itu rasanya sangat menyentuh lubuk hatiku. Dalam diam kupandangi kedua figure itu dan merasakan ketenangan yang tercipta dihati gadis itu. Nyaman, tenang dan damai. Tanpa kusadari, ketenangan di dalam jiwanya tersalur ke nubariku, hingga tak terasa sejam sudah kuhabiskan waktu. Mata terpejam, tenang dan damai. Bersandar dalam dada “ketenangan”. Sebuah gumpala