Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Bolehkah aku istirahat sejenak?

Tuhan… aku lelah. Bolehkah aku istirahat sejenak?

Aku Merasa Kesepian. Hari ke-205

Hari ini 23 Juli 2014. Ada apa yah? Mengapa aku merasa sangat merindukan Reni? Apakah karna situasi batinku   yang berantakan dan kesepian? Bisa jadi. Hm… ya. Iya ternyata bener. Aku kangen padanya. Hari ini, kangenku padanya memuncak. Rasanya ingin menyepi. Ingin sendiri dan ingin bertemu dengannya. Ingin menangis dan tertawa bersama dengannya, seperti dulu. Meski kadang kami bertengkar namun sharing dengannya membuatku merasa nyaman. Sejauh perjalanan dengannya ia selalu ada untukku dan aku juga selalu ada bersamanya. Menangis bersama, atau tertawa bersama untuk menghibur diri, meski tanpa alasan apapun. Jika saja mungkin, bahkan jika dalam mimpipun bertemu dengannya,   rasanya aku akan sangat senang.

Geliat di Hari ke-198

"Hi Neng... gimana kondisi kamu saat ini?. kondisi kamu stabil?" Pertanyaan yang sering diajukan beberapa temen deket di kantor. Pertanyaa itu juga terungkap sore ini. Diajukan oleh pak Karman disela tawa ria ketika kami ngoceh tentang aksi heboh dan keren bersama temen2 kantor. Sebenarnya kalo aku lihat akhir2 ini, sudah kurang lebih sebulan ini, kondisi kesehatanku menurun. Geliat kehidupan dibagian sini terasa ngga enak dan semakin menjadi. Awalnya aku merasakan geliatnya yang membuat tak nyaman itu hanya siang aja, tetapi sekitar 3 mingguan terakhir tidurku tak bisa nyenyak. Setiap pagi aku bangun dengan rasa tak enak. Ada sesuatu yang terasa berat dan hidup disini dan geliat itu mencemaskan hati. Meski demikian, aku menjalani hati hariku seperti biasanya. Ngga ada yang berubah, jika orang melihatnya dari segi fisik atau sekilas saja. Tapi sebenarnya, kondisi tubuhku ngga sebaik yang terlihat. Ada geliat kehidupan yang menggerogoti di'sini' di bagian tubuh yan

Geliat hidup di Hari ke-191

Sore ini, aku pulang dari kantor tepat pukul 18:00 WIB. Tak seperti biasanya warung mpok Saroh tutup. Suasana lengang dan sepi. Warga tetangga sebelah mungkin lagi dines malam dan tetangga-tetangga lainnya ntah kemana. Yang ada hanya suasana sore yang sepi. Lampu tangga dan lorong lantai 2 masih padam, hanya ada bias cahaya lampu gedung serta lampu jalan raya dikejauhan yang membuat suasana sedikit terang. Setelah lampu tangga dan lorong kunyalakan, kubuka pintu dan kunyalakan semua lampu kamar dan kamar mandi. Tak lama berselang, terdengar suara motor datang dan berhenti di depan warung mpok. Terdengar juga pintu troli warungnya dibuka dan mendadak suasana menjadi ramai.  Suasana ini membuatku tersadar dari ketidak sadaranku. Selama ini aku menganggap bahwa mpok Saroh, suara tawa dan kelakar tetangga yang ramai, kuanggap hal yang biasa saja. Namun setelah merasakan suasana sepi mencekam sore ini, barulah aku sadar betapa mestinya aku bersyukur pada Allah, ada orang Betawi dis

Geliat itu, terasa disini. (hari ke-189)

Akhir-akhir ini, aku sering merasakan ada sesuatu bergerak didalam sini. Disini, disalah satu bagian tubuhku. Kadang-kadang aku tiba-tiba terbatuk-batuk, seperti lupa bagaimana cara menarik nafas agar tak bersamaan dengan waktu menelan. Geliat ini sama seperti yang dahulu hadir, ketika akhirnya pasukan berpakaian putih mengelilingiku dimeja kerjanya. Selama ini aku berusaha menjaganya dan memberi perhatian lebih padanya, bahkan menghabiskan sebagian besar penghasilanku untuknya, namun jika ternyata ada geliat kehidupan yang tak kuharapkan hadirnya bertumbuh disana, ya apa boleh buat. Yang penting aku sudah berusaha. Aku akan menjalani hidup ini dengan iklas dan stay calm , sambil berharap bahwa kehendak Gusti-lah yang terjadi. Manusia hanya berencana dan berusaha namun pada akhirnya Gusti Pangeran yang menentukan. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Nama Tuhan.

Geliat hidup di Hari ke-189

Hari ini, aku merasa sangat emosional. Sulit untuk tersenyum dan rasanya ada aura permusuhan dan aku merasa terganggu dengan realita ini. Seperti biasa, aku dimintai tolong oleh bu Titi untuk ngumpulin iuran Jamsostek dari masing-masing beberapa orang. Ternyata salah seorang dari mereka sudah transfer dan aku merasa ngga terima pemberitahuan sebelumnya jadi saya tagih. Aku ngga menyangka ternyata ini memicu ketegangan relasi diantara kami. Intinya, hari ini aku merasa komunikasi yang kujalin hari ini membuatku merasa tidak nyaman dan emosional. Heran. Ya awalnya aku merasa heran. Namun pada akhirnya aku sadari bahwa ini wajar terjadi karna banyak hal berkecamuk dalam hati dan perasaanku, dan aku belum mengurainya. Maka ketika ada sedikit sentulan yang terjadi adalah aku meledak dan menjadi emosional. Begitulah hidup. JIKA PERASAAN TUMPANG TINDIH DAN BERKECAMUK, LALU DIBIARKAN BEGITU SAJA, MAKA YANG ADA ADALAH LEDAKAN LAKSANA BOM WAKTU.

Jalan Hidup

Jalan Hidup.  Aku merasa bersyukur untuk jalan hidup yang Tuhan beri untuk aku. sejauh aku menyadari, banyak hal yang Tuhan mudahkan dalam hidupku. Dia membuat aku hidup cukup dan menyediakan segala sesuatu yang aku butuhkan. Meski ngga setiap hal berjalan sesuai keinginan namun segala sesuatu berjalan dengan sangat baik. ya. Dia mrmberi apa yang aku butuhkan bukan apa yang aku inginkan. jiwaku mensyukurinya.

Pejalanan III

1 Juli 2014 Semesta.. aku ingin bercerita tentang perjalanan hari ini. Tadi malam aku bermimpi lagi. Dalam mimpi itu ada adegan yang temanya “mau kondangan”. Ada mama, adekku (mama Togi), ka Puninta dan beberapa keluarga dekat lainnya. Kami semua sedang berkemas, dandan, mau pergi kondangan. Bajunya warna dominan hijau, warna yang aku suka. Dandananku sangat sederhana namun aku suka. Sedangkan yang lainnya termasuk mama, semuanya dengan polesan bedak yang lumayan tebal, tapi pucat, sampai aku agak-agak kesulitan untuk mengenali mereka. “sebentar… aku coba ngeliat kalian satu persatu dulu, biar ntar aku bisa ngenalin kalian satu persatu” ujarku sambil tertawa namun serius. Tiba-tiba ketika acara dandan masih berlangsung, hujan deras turun dan aku harus naik perahu untuk pergi kesuatu tempat, mencari sesuatu (bekal perjalanan, kurang jelas apa itu), setelah itu kembali lagi ketempat mama dan yang lainnya, dan mereka masih disana. Lalu kami berangkat dengan kendaraan, ngga jelas