Dalam suatu perbincangan antara sufi dan muridnya-- S : "yang kulakukan sekarang adalah mematikan perasaan dari semua perasaan dari pengalaman " M : " hah? mematikan perasaan?" S : " ya Mematikan Perasaan. ini penting untuk setiap orang, bukan hanya untuk orang yang sudah bau tanah kayak aku, tapi juga untukmu yang masih segar bugar dan baru nongol kemarin pagi. belajar mematikan perasaan". setelah menarik nafas sebentar dia melanjutkan "kau tahu di budhisme mereka diajarkan untuk tidak melekatkan diri pada kebendaan, karena segala sesuatu tidak kekal? M : iyup. tahu. tapi bukannya Guru yang bilang bahwa kita harus menghayati pengalaman hidup, emosi positif juga negatif? bagaimana anda menlakukan itu jika anda mematikan perasaan? S : iya. itu benar. ketika kita merasa kesepian, kita membiarkannya datang, lita membiarkan air mata mengalir karenanya, kita membiarkan air mata mengalir karenanya, kita membiarkannya menalir secara utuh - te
Blog ini aku buat sebagai sarana Ekspresi jiwa 'tuk menuliskan karya sang Maestro Agung yang dapat dibaca dari realita hidup yg dimaknai.