Pada suatu hari dalam perjalanan hidupku,
kutemukan sebuah harta istimewa, bungai rampai kehidupan.
kata orang itu adalah anugerah.
bunga itu namanya cinta.
Aku menyadarinya ketika kurasa kehadirannya menggangguku.
Tumbuh disudut hati.
dan menurutku itu bukan musim yang pas untuk bunga seperti itu.
sebenarnya bunga itu indah, dan aku suka warnanya,
aromanya dan rasanya.
namun satu hal yang membuatku terganggu adalah waktu dan tempat tumbuhnya.
berbagai cara kulakukan untuk membasminya, karena aku ingin nyaman.
tak ingin terganggu karena melihatnya, karena rasa cemas dan gelisah yang ditimbulkannya.
kadang-kadang aku sengaja menimbunnya, atau memaksa mataku untuk tidak melihatnya.
kadang kadang aku sengaja menggali pinggirannya
dan membiarkannya kering tanpa air, tanpa sinar matahari.
Aku ingin MENGABAIKANNYA.
namun pesonanya membuatku tak berdaya.
semakin keras upayaku, semakin kuat akar-akarnya merambah seluruh tanah hatiku.
dan aku semakin kehabisan tenaga. aku MENYERAH
"wes... Karep-MU"dalam kegundahan dan kegalauan, aku mencoba duduk disisi bunga itu.
aku merasakan aromanya, melihat keindahan kelopaknya, warnanya, bentuknya, semuanya.
Thanks God For This all. Amen |
kemudian seperti dengan seorang sahabat aku mengadakan klarifikasi dengannya.
kuungkapkan semua galau dan resah yang timbul karenanya.
kuungkapkan semua kekecewaan dan harapku yang tak terpenuhi karenanya.
dan kutumpahkan semuanya, bagaikan pupuk yang tak pernah kutaburkan padanya, meski aku tahu ia membutuhkannya.
kucurahkan sampai semuanya tertumpah dan dia tak bicara apa-apa.
setelah semuanya itu
"aku menjadi bebas, meski galau kadang menghampiri"
hadirnya ternyata menjadi sebuah kenderaan, untuk masuk ke puri hati, kesudut hati yang terdalam, tempat yang jarang kukunjungi.
tempat dimana, ternyata, tersimpan segudang harta karun yang kuabaikan selama ini.
ntar yo..... ta buka dulu (ntar aku sharingn lagi :D)
Thanks Bunga rampai. Mauliate godang :)
Komentar
Posting Komentar