Langsung ke konten utama

Apa maksudnya? Jika maksudnya memang itu, aku senang.

Malam ini aku tidur capek. maksudnya bangun dengan bingung karna mimpi yang katanya bunga tidur terulang untuk kesekian kalinya. Begini. aku bermimpi terbangun dari tidur. saat mbuka mataku langsung kaget melihat kain penutup (klambu), warnanya putih dan ada tanda salib ungu cukup besar disana. seketika aku juga tersadar bahwa aku tidur di tempat tidur kotak yang ngga biasa. yang tidur disana dan ditempat2 tidur lain yang ada diruangan itu setahuku adalah orang yang sudah meninggal. tetapi napa aku juga tidur disana??? Aku lalu bangun dan turun dari tempat tidur... kutemui tak jauh dari tempatku tidur ada temen2, orang2 yang aku sepertinya kenal, duduk di bangku2 putih. mereka sedang menunggui seseorang yang terbaring di salah satu tempat tidur di ruangan tadi. mereka berpakaian ptih, dan ada banyak bunga disana. salah satunya diberikan padaku. heran. lalu aku pergi tak jauh dari tempat itu ada sungai yang arusnya deras dan aku berenang mrngikuti arus air sampai di hilir. tetapi ada apa dengan wajah mereka??? Knapa mereka seperti orang yang sedang bersedih dan menangis ketika memandangku? Knapa? Dan aku tak mengerti.

hari2 sebelum ini aku juga bermimpi sedang disuatu tempat, ramai, acara itu untuk aku. ada bantak bunga dan aku diberi serangkai bunga putih.

 aku jadi teringat mimpinya Reni sebelum dia jalan. Ada misa dan misa itu untuk dia. dia berjalan ke depan altar dengan bunga dan lilin. acara iu untuk dia.

apakah"ini" memang akan mbawaku pergi? Apakah ini akan mbawaku ketemu denganmu? Ntahlah.Jika ia juga, aku senang.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAPI memang AKU RINDU

Thn 2011. nama-mu sering kali disematkan padaku dan namaku disematkan pada-mu Tak heran.. karna memang kita selalu bersama, bag sepasang sendal jepit atau bag kertas dan pena. kita saling melengkapi. kadang sama-sama jelek dan sama-sama bagus. kadang saling meninggalkan namun tak lupa pulang dan saling mencari. kita pernah bergumul dalam lumpur, berkubang dalam debu bersama, Berteriak bersama, tertawa ngakak walau tanpa alasan. Kita bersama.. Saling menguatkan meski sering tak sejalan. Pertengkaran kita bagaikan perang saudara, seakan tak pernah akan akur lagi. Namun setelah sesi diam yang tak pasti waktunya, kita "bicara" lagi dan berpelukan lagi Ah.. sebenarnya aku ingin lupa denganmu. sebenarnya aku ingin lari dari hadapanmu sebenarnya aku ingin tak bertemu denganmu lagi. TAPI AKU RINDU.. Mungkinkah kedatanganmu dalam mimpiku.. ...untuk memegang tanganku lagi? ...hendak menepuk-nepuk bahuku? ... hendak memberi hati dan telingamu dan terisak lalu tertaw

Cukup, Sampai di Sini Saja......

Senja ini, saat mentari kembali keperaduannya, udarapun semakin dingin. Dari pada segera tertidur, aku memilih untuk merenungkan kembali perjalanan hidupku, ingin mengenang dan bersyukur atas pengalaman dan cinta yang kuterima dari keluargaku. Alunan biola yang terdengar merdu ditelinga, membawaku pada dua anak kecil berusia 4-5 tahun, Dera dan Gina, adiknya. Mereka bermain peran anak-anakan. Bermain di pertukangan karena tak diijinkan main diluar, bermain disamping ayahnya yang sedang membuat kecapi. Dera menggendong anak yang dibentuknya dari kain sarung, bersama Gina yang berperan menjadi tetangga. Tak terasa sudah berjam-jam dia disana. Hasrat ingin melihat dunia luar dan bermain dihalaman yang luas, menjerit minta dipenuhi. Namun ketakutan sang ayah pada Paneket (paneket = pembunuh) yang dikabarkan sedang berkeliaran diluar sana membuat sang ayah bersikeras untuk tidak membiarkan Dera bermain di luar. Dengan sembunyi-sembunyi, mereka mengendap-endap keluar dari pintu

JALAN INI-KAH???

Thn 2015 Waktu itu gw sedang kuliah semester akhir, pergi ke Bali, dan bertemu sahabat. disana kusampaikan segala penat dan pergumulan batin.. termasuk pertanyaan yang bercokol di pikiranku "QUO VADIS DOMINO?" Tak sengaja, ketika bertemu sahabat, bekenalan dengan sahabat baru, sesaat. Melalui kartunya (TAROT), mulai dibaca-nya jalan panjang yang akan kulalui. namun suaranya sayup, tak terdengar jelas di ingatanku, meski terdengar jelas di telingaku. Ketika jalan yang diramalkannya itu kulalui, saat itu pula terhenyak dengan jelasnya suara-nya yg waktu itu menghilang di antara deburan ombak. "Semua baik, kecuali 2 titik yang akan sangat terjal dalam perjalananmu" menyadari hal ini, pertanyaan baru muncul lagi "INIKAH YG NAMANYA TAKDIR?" mengapa bisa persis seperti yang diramalkan? apakah Usaha dan Doa tak ada pengaruhnya? Semoga aku dikarunia-i hati dan pikiran yang hening dan bening agar dapat memahami maksud-Nya yang sering kali menjadi