Langsung ke konten utama

Aku Ingin PULANG

7 Juli 2012.
 Pagi ini aku bertemu dengan seorang teman lama...
dia tampak kusut, tak bersemangat dan rasanya dia kehilangan cahayanya
"Mas Bro.... How are u?" tanyaku mengawali perjumpaan kami...
 dia tampak bingung harus mulai menjawab dari mana..

"aku nggak tahu jalan pulang kawan" ungkapnya mengawali sharingnya....
 "Kawan...aku mengawali perjalanan ini dengan sebuah impian yang suci... 
dan aku sungguh-sungguh berusaha mencapainya... 
tetapi sekarang aku sadar bahwa jalanku sudah terlalu jauh 
dan aku tak tahu jalan pulang"

aku tertegun menanti suara keluar dari tenggorokannya
namun ternyata dia terdiam lama, sama seperti aku

"Mas Bro... menurutku...
justru ketika kamu sadar bahwa jalanmu sudah jauh 
dan kamu tak tahu jalan pulang adalah sebuah jalan pulang. 
Sebuah panggilan dan permintaan agar jalanmu tak semakin jauh... "

"lalu apa yg harus kulakukan agar aku menemukan jalan yg tepat untuk pulang?"
 "menurutku sih..... 
kamu perlu mencari kembali jalan yang kamu hindari sebelumnya, 
berjalan melalui jalan itu. Peta-nya ada di Nurani-mu, Dia menggambarkannya di sana"

Hm.... Jalan Pulangnya justru
MENCARI dan MELALUI JALAN YANG SEBELUMNYA KUHINDARI.......???
Before I ask Why & Go to the other way. But Now I want to Go HOME

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAPI memang AKU RINDU

Thn 2011. nama-mu sering kali disematkan padaku dan namaku disematkan pada-mu Tak heran.. karna memang kita selalu bersama, bag sepasang sendal jepit atau bag kertas dan pena. kita saling melengkapi. kadang sama-sama jelek dan sama-sama bagus. kadang saling meninggalkan namun tak lupa pulang dan saling mencari. kita pernah bergumul dalam lumpur, berkubang dalam debu bersama, Berteriak bersama, tertawa ngakak walau tanpa alasan. Kita bersama.. Saling menguatkan meski sering tak sejalan. Pertengkaran kita bagaikan perang saudara, seakan tak pernah akan akur lagi. Namun setelah sesi diam yang tak pasti waktunya, kita "bicara" lagi dan berpelukan lagi Ah.. sebenarnya aku ingin lupa denganmu. sebenarnya aku ingin lari dari hadapanmu sebenarnya aku ingin tak bertemu denganmu lagi. TAPI AKU RINDU.. Mungkinkah kedatanganmu dalam mimpiku.. ...untuk memegang tanganku lagi? ...hendak menepuk-nepuk bahuku? ... hendak memberi hati dan telingamu dan terisak lalu tertaw

Cukup, Sampai di Sini Saja......

Senja ini, saat mentari kembali keperaduannya, udarapun semakin dingin. Dari pada segera tertidur, aku memilih untuk merenungkan kembali perjalanan hidupku, ingin mengenang dan bersyukur atas pengalaman dan cinta yang kuterima dari keluargaku. Alunan biola yang terdengar merdu ditelinga, membawaku pada dua anak kecil berusia 4-5 tahun, Dera dan Gina, adiknya. Mereka bermain peran anak-anakan. Bermain di pertukangan karena tak diijinkan main diluar, bermain disamping ayahnya yang sedang membuat kecapi. Dera menggendong anak yang dibentuknya dari kain sarung, bersama Gina yang berperan menjadi tetangga. Tak terasa sudah berjam-jam dia disana. Hasrat ingin melihat dunia luar dan bermain dihalaman yang luas, menjerit minta dipenuhi. Namun ketakutan sang ayah pada Paneket (paneket = pembunuh) yang dikabarkan sedang berkeliaran diluar sana membuat sang ayah bersikeras untuk tidak membiarkan Dera bermain di luar. Dengan sembunyi-sembunyi, mereka mengendap-endap keluar dari pintu

JALAN INI-KAH???

Thn 2015 Waktu itu gw sedang kuliah semester akhir, pergi ke Bali, dan bertemu sahabat. disana kusampaikan segala penat dan pergumulan batin.. termasuk pertanyaan yang bercokol di pikiranku "QUO VADIS DOMINO?" Tak sengaja, ketika bertemu sahabat, bekenalan dengan sahabat baru, sesaat. Melalui kartunya (TAROT), mulai dibaca-nya jalan panjang yang akan kulalui. namun suaranya sayup, tak terdengar jelas di ingatanku, meski terdengar jelas di telingaku. Ketika jalan yang diramalkannya itu kulalui, saat itu pula terhenyak dengan jelasnya suara-nya yg waktu itu menghilang di antara deburan ombak. "Semua baik, kecuali 2 titik yang akan sangat terjal dalam perjalananmu" menyadari hal ini, pertanyaan baru muncul lagi "INIKAH YG NAMANYA TAKDIR?" mengapa bisa persis seperti yang diramalkan? apakah Usaha dan Doa tak ada pengaruhnya? Semoga aku dikarunia-i hati dan pikiran yang hening dan bening agar dapat memahami maksud-Nya yang sering kali menjadi