Belajar dari Ikan Salmon oleh Bapak Tanu Sutomo (Direktur Utama IFA Dashsyat ).
Ada menu ikan masakan Jepang, ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup, saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es.
Itu sebabnya para nelayan Jepang selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di dalam kolam buatan tersebut. Bagaimana cara mereka (nelayan Jepang) menyiasatinya? Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di dalam kolam tersebut.
Sungguh Ajaib..!
Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa si hiu kecil. Akibatnya banyak ikan salmon yang tetap hidup dan jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit!
Itu sebabnya para nelayan Jepang selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di dalam kolam buatan tersebut. Bagaimana cara mereka (nelayan Jepang) menyiasatinya? Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di dalam kolam tersebut.
Sungguh Ajaib..!
Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa si hiu kecil. Akibatnya banyak ikan salmon yang tetap hidup dan jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit!
Nah, dari analogi ini kita bisa mengambil pelajaran yang sangat luar biasa yaitu apabila kita mau sukses maka setidaknya kita bergerak agar kita bisa hidup. Misal saat siang kita harus keluar rumah untuk sekedar mencari ide meskipun tidak mendapatkan uang. Dengan ide tersebut kita bisa melakukan sesuatu yang bisa bermakna. Syukur-syukur saat kita keluar dan pulang membawa uang meskipun hanya Rp.1000, jangan dilihat dari berapa besar nilainya tapi esensinya.
Begitu juga sebaliknya, jika kita tidak bergerak/diam tanpa melakukan sesuatu maka itu berarti mati. Apa pernah ada orang mati tapi bisa bergerak??? pastinya tidak ada yang demikian.
Diam membuat kita Mati!
Bergerak membuat kita Hidup!
Lalu, Apa yg membuat kita Diam?
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.
Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati!
Dan, Apa yang membuat kita bergerak?
Masalah, sekali lagi, Masalah!
Tekanan Hidup, dan Tekanan Kerja.
Saat masalah datang, secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.
Jangan lupa, bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup. Itu sebabnya syukurilah kehadiran "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.
Diam membuat kita Mati!
Bergerak membuat kita Hidup!
Lalu, Apa yg membuat kita Diam?
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.
Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati!
Dan, Apa yang membuat kita bergerak?
Masalah, sekali lagi, Masalah!
Tekanan Hidup, dan Tekanan Kerja.
Saat masalah datang, secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.
Jangan lupa, bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup. Itu sebabnya syukurilah kehadiran "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.
Komentar
Posting Komentar