Sebagai seorang HRD, banyak orang yang sudah aku interview. Dalam
proses itu, saya bertemu dengan banyak orang, dengan berbagai tipe dan karakter
yang unik, berbagai latar belakang pekerjaan, usia dan minat. Satu hal menarik
yang seringkali menusuk hati adalah status perkawinan. Banyak orang yang
tinggal dijakarta yang usianya udah cukup untuk menikah, namun tetep single/belum
menikah juga. Bukan hanya yang penghasilannya rendah, tapi juga yang
penghasilannya cukup besar menurut ukuran karyawan. Ops, tunggu dulu. Bukan ini
topic yang tadi kusebutkan menarik hatiku. Hal yang menarik hatiku adalah
status single yang lain. Single karena cerai hidup. Aku merasa miris jika
mendengar atau membaca perkawinan dengan status seperti ini. apalagi sebenarnya
sudah ada anak, buah dari perkawinan mereka. pertanyaan yang muncul dalam hati
adalah “knapa? knapa harus sampai cerai? tidak adakah cara atau solusi lain sehingga perceraian
tidak terjadi?”
Tahun
2015 ini aku merasa lebih siap untuk berpikir tentang pernikahan. Kalo mau tau
soal perasaan hati sih, bisa dibilang aku excited tapi takut. Takut, karena
pernikahan akan membawaku pada situasi yang tak biasa lagi. Akan ada orang lain,
dengan karakter yang berbeda, hidup denganku. Aku tak tahu apakah kami bisa
mengharmonikan sikap, pikiran dan perasaan kami sedemikian rupa sehingga
keluarga yang akan kami bangun akan menjadi keluarga yang harmonis? apakah kami
bisa saling menerima sikap dan segala kekurangan atau tidak (?). Semua itu menjadi pertanyaan yang
menggetarkan hati. namun apapun yang terjadi, semoga Roh Sang Gusti memurnikan
hati hingga bening meski ada riak bahkan badai yang melanda bahtera itu.
Hehhehee…. masih lama dah ngelantur jauh banget lu Mur. stay calm best friend. God Bless u.
Komentar
Posting Komentar